Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Cukup tidur membantu anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 21:08:36【Sehat】839 orang sudah membaca
PerkenalanArsip foto - Seorang anak memakai jas hujan saat melintasi banjir di Kutabumi, Kabupaten Tangerang,

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, meminta orang tua memastikan anak mereka memiliki waktu tidur yang cukup agar anak terhindar dari influenza saat cuaca ekstrem seperti beberapa pekan belakangan.
"Banyak orang tua itu kurang menyadari pentingnya tidur anak yang cukup. Karena sebenarnya ini akan memengaruhi ngak hanya kesehatan dan pertumbuhan, tapi juga kecerdasan mereka," kata Mesty, yang menyelesaikan pendidikan spesialis kedokteran anak di Universitas Indonesia, saat webinar bersama platform Halodoc yang diikuti dari Jakarta, Selasa.
Waktu tidur yang cukup membantu menyiapkan tubuh anak di tengah cuaca yang ngak menentu. Anak berusia di bawah tujuh tahun sebaiknya memenuhi durasi tidur 10 jam, yang terdiri dari tidur siang dan tidur malam.
Baca juga: Kemenkes buat kajian agar vaksinasi influenza masuk program nasional
Mencukupi waktu tidur adalah salah satu dari enam kiat menjaga kesehatan yang dibagikan oleh Mesty. Hal kedua, menurut Mesty, adalah melakukan cuci hidung menggunakan cairan NaCl untuk mengeluarkan partikel virus.
"Banyak orang tua yang bilang enggak tega dok, kasihan anaknya enggak nyaman. Tapi, sebenarnya manfaat dari cuci hidung ini besar banget," kata Mesty.
Selain mengeluarkan partikel virus, mengingat kota-kota besar di Indonesia memiliki tingkat polusi yang tinggi, mencuci hidung juga berfungsi untuk mengeluarkan partikel polusi dari saluran pernapasan yang kerap menjadi iritan yang memperparah gejala radang saat anak terpapar influenza.
Ketiga, apabila memungkinkan orang tua juga dianjurkan untuk mengikuti pemberian vaksinasi influenza kepada anak sejak dini dengan anjuran bahwa pemberiannya dilakukan sejak anak menginjak usia enam bulan.
Pemberian vaksin influenza pada anak juga telah didukung oleh asosiasi dokter seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Baca juga: Kasus influensa di Mataram melonjak, capai 2.700 kasus pada Oktober
Keempat, pola makan bergizi seimbang juga perlu terus diterapkan dalam keseharian anak di tengah cuaca ekstrem. Orang tua harus benar-benar memastikan pemberian makronutrisi (protein, karbohidrat, lemak) dan mikronutrisi (vitamin dan mineral) tercukupi.
Mesty meminta orang tua sebisa mungkin memberikan makanan utuh seperti sayur, buah dan protein hewani.
"Hindari makanan kemasan apalagi yang gulanya tinggi karena itu dapat meningkatkan peradangan di saluran nafas, barrier-nya jadi rusak dan akhirnya virus lebih gampang masuk," kata wanita yang juga menginisiasi platform edukasi Tentang Anak itu.
Kelima, daya tahan tubuh juga dapat didukung dengan pemberian vitamin D. Anak berusia 0-1 tahun disarankan mendapat dosis vitamin D 400 IU dan anak di atas 1 tahun 600 IU.
Terakhir, menerapkan kebiasaan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yaitu mulai dari mencuci tangan ketika saat tiba di rumah setelah berkegiatan di luar rumah, menerapkan etika batuk dengan menutup mulut dan hidung, serta menghindari konngak dengan orang yang sakit juga harus terus diedukasi kepada anak agar potensi paparan influenza bisa ditekan di tengah cuaca ekstrem.
Baca juga: Suplemen dan vaksin yang bisa bantu ibu hamil lewati cuaca ekstrem
Baca juga: DKI terus pantau kasus penyakit mirip influenza
Baca juga: Langkah-langkah untuk mencegah ISPA pada masa pergantian musim
Baca juga: BMKG prakirakan cuaca di kota-kota besar umumnya diguyur hujan
Suka(84)
Artikel Terkait
- Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs
- Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
- Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil
- Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP
- Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025
- Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat
- BGN perketat SOP dasar di SPPG menuju nol insiden keamanan pangan MBG
- Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan
- Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan
Resep Populer
Rekomendasi

5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?

Luhut minta BGN perbaiki serapan anggaran dan bangun ekosistem MBG

Dinkes Kalsel pastikan keamanan pangan Program MBG

Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan

DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir

Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025

Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka